warga-pulau-terluar-bangun-pospol-140617

Warga Pulau Terluar Minta Bangun Pospol

Masyarakat pulau perbatasan, terluar dan terdepan, desa Landu,kecamatan Rote Barat Daya, kabupaten Rote Ndao mengaku tidak nyaman dengan ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab di wilayah tetangganya sendiri karena sering terjadi pencurian di pelabuhan ikan yang menghubungkan pulau Rote dan pulau Landu. Di tempat ini, masyarakat sering kehilangan barang yang dititip, Bahan Bakar Minyak(BBM), roda kendaraan  dan barang lainnya di pelabuhan ikan tersebut. Oleh karena itu, mewakili masyarakat Pulau Landu meminta perhatian dari Pemerintah untuk dapat berkenan membangun sebuah pos polisi di sekitar lokasi pelabuhan untuk menjaga kenyamanan warga.

Demikian permintaan Anton Adu, warga RT/RW,002/02, dusun Dalek Esa, desa Landu tersebut disampaikan langsung kepada Karo Misi Divisi Hubungan International POLRI, Brigjen,Drs. Johni Asadoma. M.Hum, AKBP  Muji Diah.S, Kombes Pol, I M Pande Cakra. Syarah H Andriani didampingi bupati, Drs.Leonard Haning.MM dan unsur Forkopimda kabupaten Rote Ndao ketika melakukan kunjungan kerja di pulau terluar dan terdepan di wilayah NKRI yakni pulau Landu, kecamatan Rote Barat Daya, kamis (15/06) siang.

“kami sering kehilangan barang di tempat pelabuhan karena lokasi sepi sehingga kami minta kepada pihak kepolisian untuk sekiranya membangun sebuah pos jaga disitu untuk menjaga keamanan disitu” kata Adu.

Sementara itu, bupati, Drs.Leonard Haning.MM dalam kesempatan ini mengatakan bahwa pemerintah daerah kabupaten Rote Ndao bersama masyarakat mengucapkan selamat datang kepada salah satu putra terbaik NTT, Brigjen. Drs.Johny Asadoma.M.Hum dan rombongan dalam rangka kunjungan kerja melihat dari dekat kondisi masyarakat di titik selatan NKRI ini kemudian dilaporkan hasilnya ke pemerintah pusat untuk ditindaklanjuti.

“Dalam keseharian mungkin masyarakat hanya mengenal bapak atau orang tua kita semua ini hanya lewat media massa yakni sebagai komentator tinju dunia tetapi pada saat ini kami baru tahu bapak sudah  seorang bintang karena kepercayaan Kapolri, sekaligus kebanggaan NTT,khusus Rote Ndao. Dengan adanya prestasi bapak, sebagai sebuah motivasi bagi kami untuk bangkit khususnya generasi  muda,  kira-kira apa yang harus dilakukan supaya putra putri Rote Ndao bisa mengikuti langkahnya di Kepolisian Republik Indonesia” kata Haning.

Menanggapi hal tersebut, Karo Misi Divisi Hubungan International POLRI, Brigjen Drs.Johni Asadoma.M.Hum  mengatakan bahwa untuk pembangunan pos jaga akan ditindaklajuti oleh pihak Polres Rote Ndao dan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah karena keluhan tersebut sudah langsung didengar oleh bupati dan kapolres di sini untuk bertanggungjawab dan menjaga keamanan masyarakat di sini. Terutama masyarakat pulau Landu yang berjumlah seratus delapan puluh delapan Kepala Keluarga (KK) yang sehari hari beraktifitas dan melakukan pelayaran di tempat tersebut, karena Pulau Landu merupakan kelompok masyarakat yang besar yang harus diperhatikan dari pemerintah untuk dijaga dan diperhatikan  sehingga perlu mendapat sentuhan-sentuhan baik itu dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

” contoh wilayah perbatasan Indonesia dan RDTL dulunya tidak terlalu bagus namun sekarang sudah jauh lebih bagus, di Kupang ada bantuan tiga bendungan besar yang disiapkan untuk mencukupi kebutuhan air di musim kemarau dan dimanfaatkan untuk pengolahan sektor pertanian, di papua ada trans Jayapura-Wamena sepanjang 4250 km juga sudah dibangun oleh pemerintah, harga bensin/liter Rp 50.000,- satu sak semen Rp. 500.000,- ribu dan di daerah lain masih ada bensin/liter, Rp.20.000,- sekarang sudah merata dengan harga di jawa. Sentuhan sentuhan seperti ini yang sementara dibangun pemerintah sehingga kita berharap agar pemerataan itu bisa dilaksanakan dalam waktu dekat.

Terkait dengan langkah putra-putri daerah yang bisa bekerja dan berprofesi menjadi Polisi,TNI dan ASN harus sehat dan jauh dari minuman alkohol yang dapat merusak  kesehatan dan tidak putus sekolah.  Generasi muda perlu mendapat dukungan apalagi yang sedang menginjak kaki di bangku SMP dan SMA harus dipaksakan untuk terus menuntut ilmu sampai tingkat atas sehingga anak anak harus dipaksa belajar mendapat ilmu untuk dipakai membangun daerah ini sama level dengan daerah lain.  Ilmu ini didapat dari belajar keras oleh karena itu pemerintah juga menyediakan sekolah gratis. Jadi kita tidak boleh mengorbankan sekolah sehingga suatu saat nanti akan menjadi orang besar di daerah sendiri. (humas-rn)

kunker-karo-polri-140617

Karo Misi Divisi Hubungan International POLRI Melakukan Kunjungan Kerja di Pulau Terluar NKRI di Rote Ndao

Karo Misi Divisi Hubungan International POLRI, Brigjen, Drs. Johni Asadoma. M.Hum, AKBP  Muji Diah.S, Kombes Pol, I M Pande Cakra. Syarah H Andriani dan rombongan lainnya yang didampingi bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning.MM dan unsur Forkopimda kabupaten Rote Ndao berkesempatan untuk mengunjungi salah satu pulau terluar dan terdepan di wilayah NKRI yakni pulau Landu, kecamatan Rote Barat Daya, kamis (15/06) siang sekira pukul 10:40 wita.

Tujuan dari kegiatan ini adalah dalam rangka menjalan tugas negara yakni melakukan kunjungan kerja untuk memantau dan melihat secara langsung bagaimana situasi dan kondisi masyarakat di pulau terluar yang berpenghuni di Rote Ndao, salah satunya pulau Landu, kecamatan Rote Barat Daya. Supaya masyarakat di wilayah ini juga merasa bahwa mereka merupakan bagian tak terpisahkan dari NKRI sehingga mereka perlu mendapat perhatian dari pemerintah pusat dan tidak dibiarkan begitu saja. Demekian dikatan Brigjen.Drs.Johni Asadoma.M.Hum ketika melakukan tatap muka dengan masyarakat di Pulau Landu-Thie, desa Landu, kecamatan Rote Barat Daya.

“disini terdapat seratus delapan puluh delapan Kepala Keluarga (KK) merupakan kelompok masyarakat yang besar yang harus diperhatikan pemerintah untuk dijaga dan diperhatikan untuk dibangun pembangunan, infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) dan lainnya sehingga perlu mendapat sentuhan-sentuhan baik itu dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat” kata Asadoma.

Saya melihat bahwa Rote Ndao Ini sudah bagus walaupun masih kalah dengan wilayah-wilayah lainnya namun Rote masih lebih bagus jika dibandingkan dengan sebagian wilayah di timur Indonesia karena pembangunan disini sudah menyeluruh dan jauh lebih bagus karena terdapat pembanguan yang sudah moderen, tidak ada tradisional, tetapi untuk daerah yang belum tersentuh pemerintah berjanji terus untuk membangun dari daerah pinggiran lewat program “Nawacita” sehingga daerah-daerah terluar dan terdepan  tidak dipandang sebagai beranda belakang, tetapi menjadi beranda terdepan di mata dunia.

Masih dikatakannya, dengan adanya komitmen dan perhatian pemerintah dalam dua tahun ini untuk meningkatkan pembangunan dan infrastruktur lainnya di kawasan wilayah Indonesia Timur dan daerah perbatasan, terluar dan terdepan dari NKRI ini kiranya hal ini benar benar dapat direalisasikan dengan baik dan secara optimal sehingga pembangunan didaerah lebih nampak hasilnya. Namun demikian diharapkan juga kepada pemerintah daerah kabupaten Rote Ndao untuk melihat dan menjawab dan mengatasi pengeluhan masyarakat setempat dengan cara membangun dan menata infrastruktur yang dibutuhkan untuk kemajuan wilayah-wilayah terluar di sini.

“dalam dua tahun ini, presiden Republik Indonesia lewat program Nawacitanya, diharapkan agar ada pemerataan pembangunan di wilayah perbatasan, terluar dan  terdepan supaya sama seperti masyarakat  di Jawa, dan sudah hasilnya di NTT, contoh wilayah perbatasan Indonesia dan RDTL, 2012 di Atambua dan RDTL tidak terlalu bagus namun sekarang sudah jauh lebih bagus,dan apa yang kami lihat akan kami laporkan ke pemerintah pusat agar kedepannya mendapat perhatian”ujar Asadoma.

Sementara itu, Bupati, Drs. Leonard Haning.MM dalam kesempatan ini menjelaskan bahwa pemerintah dan masyarakat kabupaten Rote Ndao merasa bersyukur dengan hadirnya salah satu putra terbaik Nusa Tenggara Timur yang bisa dilihat di media massa namun saat ini hadir dalam rangka kunjungan kerja memantau dan melihat langsung kondisi masyarakat di daerah terluar dan terdepan di Rote Ndao ini, kita berharap bahwa lewat kunjungan ini pemerintah pusat bisa menaruh perhatian lebih lewat sentuhan berbagai peningkatan pembangunan dan infrastruktur lainnya sesuai dengan kebutuhan daerah ini.  (humas-rn)

sosialisasi-bencana-tunganamo-140617

BPBD Gelar Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Menuju Desa Tangguh Bencana

Bupati melalui Sekretaris Camat Pantai Baru, Alexander E.Tulle.SE membuka Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Menuju Desa Tangguh Bencana di aula kantor desa Tesabela, kecamatan Pantai Baru, kamis (15/06) pagi. Peserta kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Menuju Desa Tangguh Bencana dihadiri oleh aparat dan masyarakat desa.

Menurutnya, penyelenggaraan kegiatan sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Menuju Desa Tangguh Bencana di daerah ini patut disyukuri karena dapat memberi manfaat dan peningkatan pemahaman yang lebih luas dan upaya penanggulangan bencana pada tahap pra bencana maupun sebelum bencana di kabupaten Rote Ndao. Dimana melalui sosialisasi ini dapat diharapkan dapat memberikan panduan bagi aparatur maupaun masyarakat, agar dapat melaksanakan tugas dengan cepat dan tepat sesuai dengan perkembangan kondisi baik pra bencana sehingga tidak menimbulkan persoalan baru dalam penanganan korban pada saat kejadian atau bencana yang dialami masyarakat.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan didaerah ini akan ditentukan oleh kondisi lingkungan masyarakat yang aman jauh dari bencana, penciptaan lingkungan yang kondusif merulakan tanggungjawab semua komponen bangsa , baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat pada umumnya karena begitu pentingnya peran semua komponen dalam mendukung terciptanya kondisi yang kondusif, oleh karena itu pemerintah daerah kabupaten Rote Ndao telah menetapkan salah satu indikator kinerja program dibidang kebencanaan tahun 2014 -2019, yaitu meningkatkan kapasitas aparatur dalam pengurangan resiko bencana dan pemberdayaan masyarakat menuju desa tangguh bencana untuk mendukung proses pembangunan.

Sehubungan dengan hal tersebut, kata dia, melalui kegiatan ini, peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat mengikutinya dengan serius, agar dapat memahami dan meningkatkan pemahaman tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana penaggulangan bencana pada saat dan sesudah bencana yang dialami masyarakat.

Sementara itu Kepala BPBD Kab. Rote Ndao, Semuel H. Nassa melaporkan bahwa maksud dari kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan dan peran aktif masyarakat untuk mengurangi resiko bencana serta kemampuan membangun kembali kehidupannya setelah terkena dampak bencana, dan tujuan mendorong terwujudnya masyarakat yang tangguh oleh karena lebih terarah, terencana, terpadu dan terkoordinasi dalam menghadapi bencana.

Hasil yang diharapkan adalah  agar masyarakat dan semua elemen yang berperan dalam dalam penaggulangan bencana dan pada saat pra bencana lebih memahami upaya upaya penanggulangan pada saat pra bencana sehingga tidak berdampak luas atau tidak menimbulkan sebuah persoalan baru pada saat terjadi bencana maupun pra bencana dengan demekian Badan Penanggulangan Bencana Daerah harus berperan aktif dalam melakukan segala sesuatu lewat pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat dan diharapkan agar semua masyarakatpun dapat melanjutkan materi atau informasi ini kepada masyarakat luas. (humas-rn)