Menteri-Kominfo-di-Rote

Sekolah dan Puskesmas di Rote Bakal Dilengkapi dengan Fasilitas Internet

Baa,- Kementerian Komunikasi dan Informatika berkomitmen untuk membangun akses internet untuk sekolah dan puskesmas di Rote Ndao. Hal tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara di Ba’a, Jumat (22/06/2018), saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Rote Ndao.

Rudiantara  mengatakan kemajuan bangsa ditentukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan yang meguasai teknologi informasi, karena itu pemerintah fokus pada penyediaan akses internet di sekolah-sekolah dan sarana kesehatan seperti puskesmas.

“target kita kedepan seluruh sekolah dan puskesmas sudah memiliki fasilitas internet,” Katanya.

Menteri Rudiantara mengakatakan Kabupaten Rote Ndao saat ini sementara dibangun 5 buah BTS (Base Transceiver Station) diharapkan selesai dalam tahun ini.

“silahkan pak Bupati resmikan” kata Rudiantara.

Sementara itu, Bupati Rote Ndao Drs. Leonard Haning, MM., mengatakan dengan tersedianya internet maka informasi akan menjadi murah dan mudah.

Lanjutnya, kunjungan menteri Komunikasi dan Informatika merupakan kebahagiaan tersendiri, hal ini dikarenakan diujung masa  kepemimpinan dirinya sebagai Bupati Rote Ndao dua periode,  Rote Ndao mendapat kado fasilitas informasi yang dibangun ditiga titik yakni SMP Negeri 4 Rote Barat Laut, SMP Satap Oeoko dan di  Puskesmas Ndao Nuse. (*/dina/kominfostatper_rn)

kominfo-kunjungi-rote-ndao-220618

Merdekakan Warga Indonesia Timur dari Internet dengan Palapa Ring dan Satelit

Rote Ndao, Kominfo – Komitmen Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk memastikan pemerataan pembangunan infrastruktur termasuk telekomunikasi akan segera terwujud untuk kawasan Indonesia Timur.

“Bicara soal komunikasi, sudah puluhan tahun Indonesia merdeka. Namun baru saat ini sarana kita berkomunikasi dibangun, pemerintah melakukan pembangunan secara besar-besaran. Indonesia merdeka dari penjajah sudah mau 73 Tahun tapi kita belum merdeka dari internet. Itu artinya belum semua masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan internet,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam kunjungan kerja di Kec. Rote Tengah, Kab. Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Jumat (22/06/2018).

Menteri Kominfo menjelaskan visi Pemerintah untuk memerdekakan dari internet sebagai upaya menghubungkan seluruh Indonesia. “Saya janji, 2019 harus sudah saling terhubung dengan jalan tol ini, yang tadi kata Bapak/Ibu dibangun pada tahun 2015, menghubungkan Boni Medan dengan Samurai ya. Yang saling berhubungan itu dan membentuk cincin atau ring. Itulah cara pola pikir pemerintah juga visi pak Jokowi dalam memerdekan Indonesia dari internet,” jelasnya.

Tak hanya untuk pemerataan akses, lebih dari itu Menteri Rudiantara memastikan agar masyarakat Indonesia bagian Timur dapat memanfaatkan internet cepat seperti kawasan Indonesia bagian Barat. 

“Bukan kecepatan saja yang lama tapi harga yang harus dibayarkan lebih mahal dibandingkan dengan penduduk di jawa. Ini yang menurut Pemerintah Jokowi harus di-upgrade. Bapak Jokowi ini banyak memperhatikan pembangunan, seperti infrastruktur dari mulai jalan tol lalu lalu bandara juga telekomunikasi,” tandasnya.

Menteri Kominfo menyatakan pemerintah dengan kebijakan keberpihakan akan membangun akses internet untuk seluruh warga negara di Indonesia. “Pemerintah membuat kebijakan keberpihakan yakni di daerah non komersil atau 3T kita bangun yang prioritasnya adalah pendidikan. Sejauh ini ada 2700 titik akses internet khususnya sekolah. Dari total 226 ribu sekolah baik SMP dan SMA ada 80 ribu lebih yang belum terhubung,” jelasnya.

Guna memastikan internet cepat bisa diakses, Menteri Rudiantara menyebut akan menggunakan satelit telekomunikasi dengan teknologi baru. “Nah, dari kami Kominfo bersama BAKTI menyiapkan satelit terbaru yang diperkirakan selesai akhir tahun (2018) atau awal tahun (2019) selesai dan segera diluncurkan juga dioperasikan. Sehingga nanti pada tahun 2022 semua sekolah harus bisa mengakses dengan satelit yang baru, dan kecepatannya harus lima kali lebih dari yang sekarang,” jelasnya.

Pemilihan sektor pendidikan sebagai pengungkit menurut Menteri Kominfo penting sebagai bagian dari kesiapan menghadapi bonus demografi. “Adik-adik akan jadi usia produktif nanti sama dengan kekuatan ekonomi seluruh negara ASEAN kebayang tidak? Akan sebesar itu, tapi itu teoritis dan tidak bisa berjalan dengan sendirinya, harus didampingi dengan akses internet yang ada di sekolah salah satunya,” jelasnya.

Pemanfaatan akses internet dengan kecepatan tinggi ditegaskan oleh Menteri Rudiantara untuk memajukan pendidikan Indonesia.  “Indonesia harus mempunyai daya jual dari yang sekarang, kuncinya adalah penguatan sumberdaya manusia yang saat ini sedang bersekolah. Saya harap ke depannya tidak ada perbedaan, apa yang didapat oleh semua pelajar di indonesia sehingga tidak hanya yang bisa mengakses saja yang bisa memiliki kemampuan,” harapnya.

Menteri Kominfo menargetkan pada Tahun 2020, 20 ribu desa yang saat ini belum tersentuh internet akan bisa terhubung dengan internet. “Jadi nanti kalau mau laporan tidak pakai kertas lagi datang ke kantor, tetapi pakai internet. Ini bukan hanya di Rote Ndao tapi di seluruh Indonesia nanti akan terhubung,” ungkapnya. 

Selain melalui satelit high throughput yang kini sudah memiliki slot orbital, Menteri Rudiantara menjelaskan penyediaan koneksi antardesa juga dibantu oleh Palapa Ring. Palapa Ring dibangun dengan jaringan kabel laut sepanjang 250 kilometer dan lebih dari 1000 kilometer kabel darat, termasuk microwave (gelombang mikro). 

“Nama Palapa Ring sendiri sesuai janji Gajah Mada, pada Sumpah Palapa-nya. Dengan nama Palapa mengambil ruh semangat untuk mempersatukan Indonesia. Itu selesai tahun 2019 dan harus sudah beroperasi,” imbuhnya. 

Ada pula lima menara BTS yang sedang dibangun Kementerian Kominfo untuk memastikan bisa dimanfaatkan masyarakat. “Saya persembahkan lima BTS ini untuk masyarakat di Rote Ndao. Pemerintah pusat tidak meminta anggaran dari APBD tapi yang saya minta adalah permudahkan soal perizinan. Silakan APBD dikelola untuk masyarakat. Saya pastikan pembangunan ini tidak akan berhenti,” jelas Menteri Kominfo.

Menteri Rudiantara menjelaskan, pembangunan BTS dilakukan pada titik tertentu yang dianggap strategis tanpa menunggu Palapa Ring jadi. “Khususnya sekolah sampai saat ini dari 2015 ada 2700-an internet yang sudah kami bangun,” jelasnya. (kemenkominfo)

kunker-bupati-desa-oebatu-080618

Kunker di desa Oebatu, Bupati Haning Serap Aspirasi.

Baa,- Bupati Rote Ndao, Drs. Leonard Haning, MM., beserta jajaran Pemkab Rote Ndao mengelar kunjungan kerja (kunker) ke dusun Desa Oebatu Kecamatan Rote Barat Daya, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Jumat (08/06/2018).

Tujuan kunjungan untuk melihat langsung proses pembangunan didesa baik yang didanai dari APBD dan juga APBN, selain itu, Bupati  Tatap muka langsung untuk mendengarkan harapan dari masyarakat  desa oebatu,Kecamatan Rote Barat Daya

“Disini  apa yang di perlukan oleh masyarakat,saya tidak akan bicara lagi saya hanya ingin mendengar keluhan tua -tua disini  silahkan menyampaikan isi hati dan saya disini siap mendengarkan dan memberikan jalan keluar, Kata bupati Leonard Haning

Pantauan media ini, Ada 5 orang masyarakat yang menyampaikan isi hati dan masyarakat meminta mesin air, traktor, anak babi,anak sapi, bibit sayur,bawang dan kacang -kacangan dan meminta dibangun embung.

Bupati Rote Ndao menyetujui untuk di berikan bantuan motor air,1 traktor, bibit sayur,kacang dan bawang yang langsung diberikan oleh kepala dinas pertanian dan anak babi yang lain nya akan segera di berikan, Sedangkan untuk embung  Bupati berjanji akan di tindak lanjuti tahun depan.

Untuk diketahui,usai kunjungan di Desa Oebatu Bupati sekitar pukul 04 :30 Wita, melanjutkan kegiatan kemasyarakatan pada acara buka puasa bersama di mesjid Al Iklal Ba’a Rote Ndao.

Tampak dalam kunjungan kerja turut hadir  Ir Untung Hardjito yang juga menjabata sebagai Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Rote Ndao  dan  Staf Protokoler Kominfo (*/dina_diskominf.)

prog.pemberd.peremp-0806182

Pemda Rote Ndao Dorong Penghapusan Gender

Baa,- Asisten Pemerintahan Dan Kesra Setda Kabupaten Rote Ndao, Ir Untung Hardjito mewakili Bupati Rote Ndao Drs Leonarad Haning, MM membuka kegiatan Rapat Koordinasi Tim Pengelola Program Perberdayaan Perempuan Tingkat Kabupeten Rote Ndao Tahun 2018 bertempat di Aula Videsi, Jumat(8/6/2018) siang.
Peserta yang mengikuti rapat koordinasi tersebut adalah para kapolsek se-kabupaten Rote Ndao, Danramil,camat se-Rote Ndao dan organisasi -organisasi perempuan dan anak .

Sambutan Bupati Rote Ndao yang dibacakan  Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda kabupaten Rote Ndao, Ir Untung Hardjito mengatakan bahwa Tujuan pembangunan nasional adalah untuk mewujutkan suatu masyarakat indonesia yang adil dan makmur dan untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut maka pembangunan dilaksanakan disegala bidang termaksud pembangunan menuju kesejateraan gender.
Dikatakannya, beberapa arah kebijakan yang dilakukan Pemda Rote Ndao meliputi, mendorong dan fasilitasi upaya penghapusan kesenjangan gender yang mengakibatkan terjadinya kemiskinan dan pemiskinan perempuan lebih parah daripada laki-laki, serta menjamin penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak dasar perempuan sama dengan laki-laki, peningkatan dan perluasan jaringan usaha
Dalam kesempatan itu pula, Ir Untung Hardjito mewakili Bupati Rote Ndao menyampaikan  materi mengenai kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender dan hak anak di kabupaten Rote Ndao
Kegiatan pengelola program pemberdayaan perempuan tingkat kabupaten Rote Ndao yang menjadi pemateri  Asisten pemerintahan dan Kesra Setda kabupaten Rote Ndao, Ir Untung Hardjito tentang kebijakan pemerintah terhadap pemberdayaan perempuan dan anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempauan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rote Ndao  Daud Daniel Bessie, S.Pd menyampaikan materi tentang Evaluasi pelaksanaan program perberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Dikatakan Daniel,permasalahan perempuan dan anak tidak bisa dilihat dengan biasa- biasa saja, salah satunya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terus menurun berkat kerjasama lintas sector.
Dari data kekerasan terhadap perempuan dan anak ( sumber P2TP2A, Polres dan Polsek) sbb : Tahun 2015 : P = 47  A = 35, Tahun 2016: P = 34. A = 35,Tahun 2017 : P = 25   A = 20,Tahun 2018 : P = 11 A = 18.
Dikatakannya, tahun 2018  sejak Jan-Mei dinasnya Dinas Pemberdayaan Perempauan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana  mengambil strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui Optimalisasi Pengarusutamaan Gender  (PUG) dan PUHA bekerjasama & sinergitas lintas sektor demi menyatukan bersama melalui rakor TPA. (*/dina/kominfostatper_rn)