abrasi-pantai-oenggae

Bupati Paulina Haning-Bullu Meninjau Abrasi di Desa Oenggae

Oenggae,- Bupati Rote Ndao, ibu Paulina Haning-Bullu,SE dan Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M. Saek,SE,.M.Si beserta sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang didampingi oleh Camat Pantai Baru, Fons C. Saek, Lurah Olafulihaa dan aparat desa Oenggae, Kamis (28/02/2019) melihat secara langsung kondisi pantai di desa Oenggae, kecamatan Pantai Baru  yang mengalami abrasi akibat faktor alam dan ulah manusia.

Bupati Paulina pada kesempatan itu mengatakan bahwa bencana itu datang memang akibat faktor alam tetapi juga akibat ulah manusia itu sendiri,

“untuk itu saya mengajak kepada masyarakat agar dapat mengubah perilaku hidup kita supaya bisa terhindar dari bencana” kata Bupati Paulina

Lanjut Bupati bahwa untuk mengatasi abrasi di Oenggae ini akan ditangani segera dengan rencana pembangunan bronjong.

Bupati Paulina juga mengajak kepada masyarakat di daerah sekitar pesisir untuk menanam pohon mangrove di sekitar pantai

Sementara Camat Pantai Baru, Fons C. Saek pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao ke-kecamatan Pantai Baru untuk melihat secara langsung kondisi kehidupan masyarakat disini.

Hari ini menjadi harapan besar yang mana didepan kita ini memiliki panjang pantai kurang lebih 1000 meter dan daratan yang ada di desa Oenggae ini bukan sepeti yang kita lihat sekarang ini tetapi sesungguhnya kurang lebih 500 meter dari garis pantai ini sudah mengalami perubahan akibat faktor alam dan juga ulah manusia sehingga terjadi abrasi kurang lebih sudah 33 tahun yaitu sejak tahun 1986.

Lanjut Fons Saek bahwa akibat dari abrasi ini sehingga mengakibatkan 13 rumah dan 2 buah mesjid terhanyut oleh gelombang air laut yang terjadi di dua musim sekaligus yaitu baik musim angin barat maupun musim angin timur.

Oleh karena itu Fons berharap agar pemerintah daerah dapat memperhatikan kondisi pantai ini.

Senada dengan itu salah seorang warga desa Oenggae, Welice Kolianan-Lima mengatakan bahwa sejak 26 tahun lalu dia datang ketempat ini, kondisi pantai masih berada di tengah laut tetapi sekarang sudah berada ditengah pemukiman untuk itu dirinya berharap agar pemerintah daerah dapat memperhatikan kondisi ini dengan dana yang ada di pemda.(dkisp)

Syukuran-pelantikan-desa-oeseli

Inilah Silsila dari Bupati Paulina Haning-Bullu,SE

Kehadiran kami disini karena tempat ini merupakan tempat lahir dan meninggalnya nenek saya yaitu Dama Mbei yang pusarannya berada disini. Hal ini diungkapkan Bupati Paulina Haning-Bulu, saat mengikuti syukuran dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao bersama masyarakat Desa Oeseli di dusun Letekona, Desa Oeseli, kecamatan Rote Barat Daya, Rabu (27/2/19).

Bupati juga pada kesempatan itu mengungkapkan silsila keluarganya yaitu terlahir dari seorang kakek bernama Mbatu Kotta yang melahirkan empat orang yaitu yang pertama, Kotta Mbatu seorang anak laki-laki, Kone Mbatu seorang anak perempuan, Dama Mbei seorang anak perempuan yang merupakan nenek ibu Paulina yang kawin dengan orang Ndao yang bernama Mbatu Kua yang nama permandiannya Ferdinan Kua Raja yang darinya lahir seorang perempuan bernama Dortia Pua Raja atau biasa dipanggil Kada Mbatu yang merupakan ibu Kandung dari ibu Paulina Haning-Bullu. Dan anak keempat adalah Mesa Mbei Mbatu seorang anak perempuan yang kawin dengan Lai Hani atau Anselmu Hani Uma No yang salah satu keturunannya adalah Edi Haning yang adalah Kadis Nakertrans, dan selanjutnya Mbatu Kota bersaudara dengan Lende Kota yang melahirkan Ferdinan Kota yang sekarang adalah tokoh masyarakat Kec. Rote Barat Daya, dan Mane Kota melahirkan Yermias Kotta yang sekarang sebagai Kadis Perikanan, Nelkial Kotta dan cucu-cucunya dari keturunan Kota Mbatu.

“inilah silsila keturunan kami, karena mama saya bawah kami ke tempat ini dan katakan disinilah nenekmu lahir dan dari sinilah nenek moyangnya berada” kata Ny. Paulina

Lanjut Bupati, Karena dari Kada Mbatu lahirlah lima orang yang diantaranya tiga perempuan dan dua laki-laki yang salah satu perempuan bernama Paulina Bullu yang Tuhan pakai menjadi sulung di Rote Ndao hari ini untuk membangun Rote Ndao mencapai kesejahteraan.

“ini adalah sebuah amanah dari Tuhan, amanah yang begitu mulia yang harus kita jaga dan pelihara” ujar Bupati Paulina

Selain itu Bupati Paulina Haning-Bullu, mengatakan pada tahun 2019 sejumlah kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan di Desa Oeseli pada Tahun Anggaran 2019 ini yakni akan bangun jalan dari Kotalain menuju Hurulai dan dari Hurulai menuju Rosidanon sepanjang dua kilometer dan juga ada bantuan bangunan rumah bagi keluarga yang kurang mampu yakni program ALADIN (Atap, Lantai dan Dinging) yang telah didata Kepala Desa.

“kita akan survey ulang kelayakkannya agar program ini tepat sasaran,” tegas Paulina

Selain itu Bupati juga menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat Rote Ndao khususnya masyarakat desa Oeseli yang sejak tahap awal suksesi hingga dirinya Paulina Haning-Bullu bersama Stefanus Saek terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao periode 2019-2024.

Sementara itu, Ferdinan Kotta yang merupakan salah satu tokoh masyarakat kecamatan Rote Barat Daya dan juga kerabat dari ibu Paulina Haning-Bulu, meminta pemerintah untuk membantu memperbaiki jalan lingkar desa Oeseli sehingga dapat memperlancar arus transportasi dalam memasarkan hasil pertanian. dan juga sumber mata air Oedale dan Leteki dapat diperbaiki.(dkisp)